Selasa, 09 Januari 2018

Mengenal Bahan Frame Sepeda, Manakah yang Paling Baik ?

Mengenal Bahan Frame Sepeda, Manakah yang Paling Baik ?

Gowespedia– Kerangka atau Frame Sepeda dibuat menurut tujuan penggunaan sepedanya masing-masing. Mulai dari geometri, sampai kepada material atau bahan apa yang digunakan untuk mencapai performa yang optimal sesuai tujuan sepeda itu dibuat. Tentunya frame sepeda untuk rekreasi ringan atau funbike pasti berbeda dari frame yang digunakan untuk cross country atau (off road lainnya), sepeda untuk balapan dan touring.
Salah satu tujuan utama keseuksesan pembuatan frame adalah kekuatan maksimal dengan berat minimal. Tapi sebenarnya kekuatan sebuah frame sepeda ditentukan oleh banyak faktor. Mulai dari jenis bahan, sampai pada teknologi pengolahan bahannya. Semakin baik tentunya akan semakin mahal harganya.

Bahan Frame Sepeda Apa yang paling tepat untuk anda ?

Tergantung banget. Ada banyak faktor, mulai dari gaya atau genre bersepeda anda, berat badan, medan yang akan dilalui dan masih banyak lagi. Tulisan di bawah ini akan membantu anda mengenali perbedaan jenis bahan yang umum digunakan untuk sepeda.

Steel / besi (High tensile atau HiTen)

Sepeda MTB Federal. Gambar uthitgowes.my.id
Frame sepeda jenis ini sering kita jumpai di beberapa sepeda dengan harga terjangkau atau umum juga ditemui di sepeda-sepeda lawas seperti Federal MTB. Frame berbahan High Tensile adalah frame yang kuat dan tidak mudah patah karena berbahan besi. Kelemahannya adalah bobot yang cukup berat dan mudah korosif (berkarat). Karena berat, maka umunya frame berbahan high tensile umumnya menggunakan diameter tabung yang kecil untuk mengurangi beratnya. Merujukpada pengalaman, kebanyakan sepeda berbahan high tensile berkualitas baik memang menggunakan tubing yang lebih kecil (small tube), berbeda dengan sepeda-sepeda kualitas bawah atau sepeda home industri yang biasanya menggunakan tubing besar karena sulitnya mereka memperoleh tubing berdiameter kecil dengan kualitasbaik.

Chromoly / CrMo (Chrome Molybdenum)

Sebuah Sepeda Surly berbahan Chromoly
Kemajuan teknologi metalurgi membuat manusia semakin berinovasi dalam bahan. Salah satunya dengan ditemukannya beragam bahan campuran, salah satunya adalah CrMo yg memiliki kode industri 4130. Chromoly merupakan campuran dari chromium dan molybdenum sehingga bisa disebut chromoly. Chromoly adalah yang paling berat jika dibandingkan dengan alloy, namun lebih ringan dan relatif sulit berkarat dibandingkan baja biasa, namun mempunyai kelenturan dan kekuatan yang lebih dibandingkan dengan alloy dan hi-ten steel. Frame berbahan chromoly umumnya bisa kita lihat di frame sepeda-sepeda lawas/vintage berkualitas baik yang biasanya juga disandingkan dengan groupset terbaik. Pada masa sekarang, frame berbahan cromoly umumnya digunakan untuk sepeda touring karena membutuhkan kekuatan frame yang mendukung beban berat pengendara plus bagasinya, namun tetap ringan sehingga dapat meningkatkan efektifitas kayuhan.
Frame Chromoly juga memiliki banyak kelas berdasarkan teknologinya, mulai dari yang plain gauge, sampai dengan yang memiliki teknologi butted. Untuk produsennya, yang paling terkenal dan melegenda sampai saat ini adalah “Tange” dari jepang, disusul oleh Reynolds dan Ishitawa, serta Olimpics. Kemudian, bila bicara soal frame Chromoly yang terkenal saat ini, maka kita pasti akan langsung menyebut merek “Surly” yang bahkan sudah menjadi rujukan untuk frame sepeda touring modern berbahan chromoly. Untuk di Indonesia sendiri, kita bisa membuat frame custom, baik untuk sepeda touring, maupun MTB dan BMX berbahan chromoly di Babah Bike Jawa Tengah.

Alloy / ALUTECH

Sepeda United Dominated Sepeda Indonesia
Frame alloy menggunakan bahan dasar logam alumunium sebagai bahan dasarnya yang sifatnya jauh lebih ringan dibandingan dengan yang memakai bahan dasar besi. Bahan ini terbilang agak murah dan umum digunakan untuk sepeda sport dan professional, khususnya sepeda modern saat ini. Kualitas frame-nya juga lebih ringan dibandingkan dengan steel dan chromoly namun kuat dan tidak mudah berkarat. Akan tetapi frame alloy lebih mudah penyok jika mengalami benturan dan sulit untuk diperbaiki / diluruskan kembali. Untuk warna dasar alloy adalah silver dan abu-abu. Frame ini termasuk frame dengan kategori menengah. berbeda dengan bahan besi dan chromoly yang tahan lama, Untuk tingkat ketahanan, alloy hanya bisa bertahan sekitar 5-10 tahun saja, setelah itu anda disarankan mengganti frame dengan yang baru.
Oh iya, di pasaran anda mungkin menemukan frame-frame terkenal dengan harga miring, biasanya merk Mosso, Giant dll, kabarnya frame-frame tersebut adalah frame tiruan atau biasa disebut frame generik. Pastikan membeli di tempat terpercaya atau setidaknya lihatlah dengan teliti sebelum menyesal.

Carbon Composite

Carbon fiber bisa juga disebut composite ini tidak bisa berkarat karena memang tidak terbuat logam, melainkan serat / fiber sehingga mudah dibentuk sedemikian rupa. Sebagai catatan, tidak semua carbon fiber lebih ringan dari alloy, berat / ringannya frame ini sebenarnya mengikuti selera si pembuat. Sehingga frame carbon memiliki bentuk dan berat yang lebih bervariasi. Tapi sangat disayangkan frame carbon sangatlah rapuh dan lebih beresiko patah. Maka dari itu, banyak produsen sepeda yang telah menerapkan teknologi “monocoque construction”, yaitu dengan frame dibuat dengan cara di cor sehingga memperkuat ketahanan frame carbon. Tapi jarang sekali pe-sepeda yang memakai frame carbon karena harganya yang sangat tinggi.

Frame sepeda Titanium

Ini adalah jenis frame paling mewah, mengapa? karena sangat mahal. Bahan frame titanium memiliki keunggulan karena beratnya yang hanya setengah dari baja dengan kekuatan maksimal. Bahan titanium menjadikan frame sepeda mencapai performa maksimal, kombinasi yang baik antara ketahanan yang kuat dan bobot yang ringan. Kelemahannya cuma harganya yang sangat mahal.
Nah, frame jenis apa yang paling cocok dengan kebutuhan anda? Pilihlah dengan benar, bukan sekedar gengsi.

JENIS JENIS SEPEDA GUNUNG MTB

Sepeda adalah salah satu alat tranportasi yang hemat bahan bakar. Karenanya, sepeda juga ramah lingkungan karena tidak akan mengakibatkan polusi. Menggunakan sepeda untuk transportasi dalam aktivitas sehari-hari merupakan bentuk kepedulian kita terhadap lingkungan seperti pemanasan global. Selain digunakan sebagai alat transportasi, sepeda juga dapat digunakan untuk olah raga sehingga tubuh menjadi lebih sehat dan segar.
Terdapat banyak sekali jenis sepeda, salah satunya adalah sepeda MTB (Mountain Bike) atau sepeda gunung. Meskipun harga sepeda gunung tergolong lebih mahal dari jenis sepeda lainnya, namun banyak orang tetap saja menggemarinya. Jenis sepeda satu ini sangat baik digunakan pada segala medan. Sehingga banyak yang menggunakannya mulai sekadar untuk sepeda santai sampai untuk olahraga profesional.
Sepeda gunung pertama kali dibuat pada tahun 1970 dan dikenal dengan nama ATB (All Terrain Bike). Seiring dengan perkembangan zaman, muncul berbagai macam jenis sepeda MTB lainnya seperti Cross Country, Trail, Downhill, Freeride, dan Dirt Jump.
Sepeda gunung atau MTB mempunyai ciri-ciri kerangka sepeda yang terbuat dari bahan yang ringan seperti hi-ten, chromoly, aluminium, titanium, dan komposit serat karbon (Carbon Fiber Reinforced Plastic). Sepeda gunung pada awalnya tidak menggunakan suspensi/shock breaker. Ban sepeda gunung lebih besar dan juga lebar sehingga tidak mudah terselip karena dapat mencengkeram tanah dengan kuat. Sistem perpindahan gear pada sepeda gunung memiliki kecepatan 18-30, sehingga bisa membuat nyaman dan memudahkan pengendara melalui medan yang ditempuh. Sepeda gunung dengan 21 gear berarti memiliki crankset depan dengan 3 piringan dan cassette sprocket dengan 7 piringan. Pada groupset yang lebih canggih sistem perpindahan gigi bisa mencapai 3×10 = 30 kecepatan.
Jika kamu ingin membeli sepeda jenis MTB, sebaiknya kamu membeli MTB sesuai dengan kebutuhan dan mempertimbangkan jalur medan yang akan dilewati. Hal ini karena sepeda MTB memiliki beberapa tipe dengan fungsi yang berbeda-beda.
  • Tipe All Mountain MTB
MTB1
Tipe ini mengutamakan kenyamanan untuk menjelajahi berbagai medan. Sepeda Tipe All Mountain dilengkapi dengan suspensi depan dan belakang (full suspension). Untuk melintasi medan berbatu, naik turun bukit, serta menjelajahi hutan dan lintasan off road, sepeda jenis ini sangat cocok digunakan.
  • Tipe Downhill MTB
Tipe ini digunakan untuk medan yang berbukit dan bergunung, sehingga kurang nyaman dan tidak effisien untuk digunakan di jalan perkotaan. Roda dan ban sepeda yang cukup besar mengakibatkan sepeda ini menjadi lebih berat. Sepeda ini dibuat seringan mungkin agar tidak over terlalu berat saat dinaiki, sehingga cocok untuk balapan turun. Sepeda ini dirancang khusus hanya untuk menuruni bukit, sedangkan untuk menaiki bukit, sepeda ini harus diangkut menggunakan mobil.
  • Tipe Freeride MTB
Tipe Freeride MTB ini dirancang agar mampu menghadapi lompatan tinggi dan kondisi-kondisi extreme. Sepeda ini kurang cocok digunakan untuk bersepeda jarak jauh. Sepeda freeride biasanya merupakan hasil modifikasi dari sepeda donwhill. Sepeda jenis ini biasanya memiliki gigi yang memudahkan pengendaranya menaiki dan menuruni bukit. Sepeda freeride juga memiliki sedikit fitur suspensi dan lebih ringan. Sepeda ini mirip dengan sepeda Donwhill, tetapi dirancang agar lebih mudah  untuk dikayuh. Meskipun sepeda ini merupakan perpaduan cross country dan downhill, namun sepeda freeride tidak dapat bekerja dengan baik seperti kedua sepeda tersebut di medan aslinya.
  • Tipe Cross Country/XC MTB
Tipe Cross Country ini biasa disebut juga dengan tipe XC. Sepeda ini digunakan untuk menjelajah dengan jarak tempuh yang cukup jauh. Sepeda XC dilengkapi dengan suspensi di bagian depan yang berfungsi untuk meredam benturan. Sepeda ini bekerja sangat optimal pada tanjakan jalan aspal maupun jalan tanah. Sepeda XC dirancang untuk jalur off-road dengan rintangan minimum hingga menengah. Saat memakai Hardtail MTB, saat mengayuh, kamu akan merasakan kayuhan yang sangat baik. Sepeda Hardtail ini jauh lebih awet dibandingkan dengan MTB Full Suspensi.
  • Tipe Dirt Jump MTB
MTB3
Tipe Dirt Jump memiliki fungsi yang mirip dengan BMX. Frame sepeda jenis ini menampakkan kesan kekar dan kokoh, namun tetap stylish. Sepeda dirt jump dirancang untuk melakukan lompatan-lompatan tinggi dan juga extreme. Sepeda dirt jump biasanya hanya digunakan untuk melompat di jalanan perkotaan. Sepeda dirt jump memiliki setang yang mirip dengan BMX tetapi dengan frame yang lebih besar. Selain itu, sepeda dirt jump juga memiliki suspensi pada fork depan.
  • Tipe Trail
Sepeda tipe trail adalah modifikasi dari sepeda cross country dengan menggunakan sistem suspensi yang lebih halus, sehingga dapat melalui rintangan yang lebih sulit dan juga lebih ekstrem. Kekurangannya, sepeda ini membutuhkan lebih banyak tenaga saat mengayuh. Namun, sepeda ini sekarang sudah dibuat suspensi belakang dan depan yang dapat dimatikan jika tidak dibutuhkan.
Harga sepeda gunung bervariasi tergantung dengan jenis dan juga merknya. Bagi kamu yang ingin membeli sepeda gunung, sesuaikan dengan kebutuhan dan juga budget yang tersedia ya.